Galau sering diibaratkan dengan keputusasaan dari seseorang yang telah terkena suatu masalah kemudian dipikirkan terlalu serius, hingga menjadi sebuah penyakit. Galau bisa dikatakan sebuah penyakit manakala sudah menjalar serius ke beberapa kebiasaan tidak menentu, seperti termenung lama, loading berpikir, gagap menjawab pertanyaan dan sebagainya.
 |
| Sumber foto: mieranadhirah.com |
Ternyata galau atau stres sangat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, para pakar psikologis menamainya sebagai penyakit Alzheimer. Penyakit ini membuat orang yang terkena galau tersebut akan merasakan dampaknya pada usia tua, berkisar 60 tahun ke atas. Salah satu contohnya, mereka akan kembali seperti layaknya bayi, menangis, marah, tertawa sesuka hatinya. Parahnya, sampai sekarang belum ada obat yang mampu mengobati, hanya ada obat penenang saja.
Semakin banyak beban masalah di kepala, maka semakin rentang terkena penyakit Alzheimer tersebut. Untuk itu, para psikologis dan Spesialis Cinta menganjurkan untuk membiasakan diri dengan masalah dan segera meredam masalah itu dengan banyak tersenyum bahagia.
Selain itu, berkumpullah dengan mereka yang bersemangat menjalani hidupnya, bukan bercengkrama dengan penyandang galau. Alangkah baiknya, membiasakan hidup dengan kepala ringan dan selalu membuat otak bekerja dengan berguna, seperti membaca, menulis, bermain teka-teki, serta aktifitas bermanfaat lainnya.
Semoga kegalauan-kegalauan cepat teratasi dan sebagai pembelajaran untuk tidak membuang waktu hanya dengan memikirkan sesuatu yang tidak bermanfaat.
Semoga kegalauan-kegalauan cepat teratasi dan sebagai pembelajaran untuk tidak membuang waktu hanya dengan memikirkan sesuatu yang tidak bermanfaat.