Pacaran itu Harus Sehat

Pacaran di zaman sekarang ini sangat identik dengan tindakan yang berbau sex. Jika memang benar pacaran itu mengaitkan dua hati kemudian menjadi satu, maka pengertian itu salah besar. Pacaran bukan untuk melampiaskan nafsu dan amarah yang siap meledak kapan dan dimana pun. Sebab pacaran mempunyai norma, norma sosial dan psikologi sosial.



Pacaran itu Harus Sehat
Sumber foto: tips-pacar.blogspot.com

Bagi anak muda, mereka tidak mengerti substansi pacaran. Mereka hanya berfikiran, hidup harus mempunyai pacar dan seorang pacar harus menuruti kemauan si pacar. Sungguh ironis melihat kesemrawutan sosial muda-mudi masa kini, mereka yang seharusnya menuntut ilmu, justru harus memberikan waktu belajar hanya untuk nafsu, berpacaran.


Tak heran jika banyak anak muda/pelajar putus sekolah karena hamil di luar nikah, banyak anak yang dibuang karena paaran yang kelewat batas ini. Siapa yang harus disalahkan? Pemerintah, Guru, Kyai atau orang tuanya sendiri. Ini PR besar untuk kita semua, terlebih kepada orang tua yang sayang pada anak-anaknya.


Jika kalian, para pemuda-pemudi ingin berpacaran, cukuplah dengan sekedar memberikan perhatian, belajar bareng, tertawa bareng, dan hubungan-hubungan sewajarnya. Tidak elok jika belum syah menjadi suami istri, malah sudah melebih mereka yang sudah syah menikah. Untuk itu, sudilah menginstropeksi diri agar tidak terkena virus pacaran tidak sehat. Perbanyak hubungan sosial dengan saudara dan lingkungan, agar pikiran tidak kosong dan berbuat yang tidak senonoh.


Bagi yang sudah berpacaran, jangan sampai pacarmu kelewat batas. Usahakan tetap jaga jarak, agar kamu terjaga dari berbuat yang tidak-tidak. Pacaranlah yang sehat, supaya kamu tidak menyesal dikemudian hari.

Baca Juga :