Bagi orang tua sekarang yang pernah mengalami masa pacaran jaman dulu akan selalu terngiang dalam pikirannya. Walaupun sekarang mereka sudah menikah. Perbandingan pacaran jaman dulu dengan sekarang terlihat jelas dari perubahan sosial dan budaya barat yang menyertai kehidupan mereka. Seperti mengerikannya pacaran jaman sekarang yang tidak bisa dibendung lagi kerusakan moral.
Alangkah indah, jika diulangi lagi masa kejayaan pacaran jaman dahulu yang tidak akan pernah di alami oleh generasi jaman sekarang. Berikut ini, Spesialis Cinta akan merangkum gaya pacaran anak jaman dahulu untuk pembelajaran di masa mendatang.
1. Tak Mengenal Patah Semangat
Semangat orang jaman dahulu memang tidak bisa dianggap remeh. Pun soal asmara. Mereka yang memiliki hubungan dengan lawan jenis telah menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sang pujaan, kemudian berjuang lagi untuk berpacaran dan setelah itu mendapatkan restu orang tuanya.
2. Terhindar Hal Negatif
Tidak seperti pacaran jaman sekarang yang sudah banyak kerusakannya. Pacaran jaman dulu lebih mementingkan masa depan daripada bersenang-senang sebentar. Mereka tidak selalu bertemu tetapi sering berdo'a untuk pasangan agar dijodohkan.
3. Tulus Mencintai
Ketulusan mereka bisa dilihat dari cara mereka berhubungan yang tidak pernah memberikan syarat apapun. Mereka juga selalu mencari cara agar cintanya tidak hanya untuk saat ini, tetapi masa depan dalam sebuah rumah tangga yang mapan.
4. Berani Mengambil Resiko
Resiko apapun tentang asmara mereka menjadi salah satu cobaan yang harus dilalui. Ketika mereka ditanya oleh orang tua sang pacar, mereka akan menjawab dengan serius untuk melamar dan menikahinya. Tidak seperti jaman sekarang yang hanya mau bersenang-senang saja.
5. Menghormati Pasangan
Penghormatan terhadap pasangan menjadi titik normal mereka berpacaran. Jika pasangan menginginkan sesuatu yang tidak bisa diganggu, pasangannya pun akan memakluminya. Walaupun pasangan masih terlihat muda pun, akan saling hormat menghormati, seperti mereka menghormati kedua orang tuanya.
6. Menerima Kekurangan Pasangan
Kekurangan pasangan sering dikaitkan dengan wajah yang kurang menawan. Bagi mereka yang mempunyai pasangan kurang cantik atau tampan, mereka tidak serta merta menolaknya, justru mereka akan berupaya untuk mengikhlaskan hati agar mampu menerima pasangan itu.
7. Surat-suratan
Karena jarang berjumpa, mereka sering tukar surat menyurat untuk berkomunikasi. Apalagi yang diketahui orang tuanya galak. Surat menyurat sungguh membutuhkan waktu lama, maka dari itu, pacaran jaman dulu lebih menantang dan elegan.
8. Tidak Mudah Bosan
Mereka tidak pernah merasa bosan apalagi galau memikirkan pasangan. Justru, mereka akan senantiasa menunggu untuk mengumpulkan kerinduan yang mendalam. Sehingga, ketika bertemu akan sangat menyenangkan dan mengharukan.